Jumat, 27 April 2018









Ternyata Gelar: GUSTI AGUNG pertama kali di Bali, disandang oleh leluhur Pasek yaitu oleh Ki Patih Wulung dengan Abhiseka : KIYAYI GUSTI AGUNG PASEK GELGEL. Beliau di anugrahi Gelar Kiyayi Gusti Agung Pasek Gelgel oleh Ratu Tribuwana Tungga Dewi dari Majapahit untuk menjadi Adhipati Bali th. 1343 -1352.::: Setelah kerajaan Baliage kembali ditundukkan untuk ke 2 kali nya oleh dinasty Rajasa.


SETELAH KYAI IGUSTI AGUNG PASEK GELGEL DIANGKAT JADI ADIPATI DI NUSA BALI DIBERIKAN PERINTAH OLEH RAJA MAJAPAHIT LEWAT PATIH GAJAH MADA UNTUK MEMELIHARA GUMI BALI MELANJUTKAN PEMBANGUNAN PURA BESAKIH YG MASIH BERUPA TURUS LUMBUNG. NAMUN DALAM PERJALANAN TERUS TERJADI PEMBERONTAKAN OLEH KETURUNAN2 RAJA BALI SEPERTI PEMBERONTAKAN DALEM TETUKA, PEMBERONTAKAN DALEM ULARAN DLL. GUMI BALI TIDAK AMAN2. MENGHADAPLAH IGUSTI AGUNG PASEK GELGEL KE TEMPATNYA PATIH GAJAH MADA MENYERAHKAN MANDAT ADIPATI DAN MEMOHON AGAR ADA YG DITETAPKAN SEBAGAI PENGUASA DIBALI KARENA IA METADA SUDAH TIDAK MAMPU TERUS ADA PEMBERONTAKAN PENYEBABNYA SALAH SATU ADALAH ORANG BALI SAAT ITU MENGANGGAP TIDAK DIPERHATIKANNYA PEMBANGUNAN PURA BESAKIH DARI DULU,MASIH TETAP TURUS LUMBUNG. GAJAH MADA BERPIKIR SIAPA YG COCOK DIJADIKAN RAJA DIBALI ? AKHIRNYA PILIHANNYA JATUH PADA KETURUNAN BRAHMANA YAITU SRI EMPU KETUT KRESNA KEPAKISAN TURUNAN DARI MPU BRADAH, DIRASA COCOK KARENA MASIH ADA PERSAUDARAAN DENGAN ORANG2 BALI SEBAB ORANG2 BALI KEBANYAKAN KETURUNAN MPU GNIJAYA, MPU BRADAH ADALAN SAUDARA PALING KECIL DARI MPU GNIJAYA YG BERSAUDARA LIMA YAITU MPU GNIJAYA BERPARHYANGAN DI LEMPUYANG, MPU SEMERU BERPARHYANGAN DI BESAKIH, MPU GANA BETPARHYANGAN DI PURA DASAR BUANA GELGEL BUKAN DI PUNDUK DAWA, MPU KUTURAN BERPARHYANGAN DI PURA SILAYUKTI PADANGBAI, DAN MPU BRADAH KEMBALI KEJAWA DI BALI PUNYA PARHYANGAN PURA TAMANSARI PADANGBAI BERSEBELAHAN DGN PURA SILAYUKTI. AKHIRNYA SETELAH DIANGKAT ADIPATI BARU DIBALI DARI KETURUNAN MPU BRADAH BALI MENJADI AMAN DAN PUNCAKNYA PADA SAAT DALEM WATURENGGONG BERKUASA, DARI DALEM SRI KRESNA KEPAKISAN MENURUNKAN 3 PUTRA YAITU DALEM ILE, DALEM TARUKHAN, DALEM KETUT NGULESIR











Rabu, 25 April 2018

Jamur Crispy
























Sate Jamur ala Vonny Ambar

Bahan-bahan
200 gram jamu tiram, dicuci, peras dan disuwiri
5 sdm kecap manis
1 sdm margarine untuk menumis
secukupnya Air
Bumbu halus :
5-6 siung bawang merah (kalo besar pake 5, kalo sedang/kecil pake 6)
2-3 siung bawang putih (besar pake 2, sedang/kecil pake 3)
1 sdt ketumbar
1/4 sdt jinten
1/2 sdt garam (sesuai selera)
1/2 sdt gula merah / gula pasir (sesuai selera, kalo aku pake gulmer sekitar 1 sdt)
1 buah tomat kecil (kalo tomat sedang pake 1/2 aja, optional)
Langkah
Tumis bumbu yang sudah dihaluskan dengan margarine sampai wangi. Beri kecap manis dan air sedikit, biarkan mendidih. Masukkan jamur tiram, aduk sebentar, angkat dan biarkan dingin.
Tusuk dan bakar sambil dicelupkan ke bumbu tadi dan tambahkan lagi kecap manis. Sajikan





Selasa, 24 April 2018

Berhala sejati














Berhala sejati itu adalah pikiran
Melalui pikiran yang adalah aku/diri/ego inilah segala bentuk nafsu duniawi bermula. Di mana manusia dengan segala keinginan dan obsesinya tak segan untuk melakukan berbagai cara. Tindakan meremehkan, menyakiti, membunuh, bahkan sifat2 menonjolkan diri dibungkus dengan kata-kata dan sederet predikat yang suci dan mentereng, adalah suatu hal yang dianggap wajar dan biasa.
Pikiran yang dianggap sangat penting ini, yang diperoleh dengan menumpuk berbagai pengetahuan yang tak lain adalah buah pikiran manusia2 lain, sudah mengambil alih kemurnian batin. Kebenaran tidak mungkin singgah, apalagi menetap dalam batin yang penuh sesak dengan timbunan ini.
Jadi, apa yang mesti diherankan saat dunia ini menjadi karut-marut? Dunia yang tak lain adalah refleksi dari perilaku penghuninya. Seabrek perilaku kejam yang ujungnya adalah demi mereguk keuntungan pribadi sebesar apapun. Manusia, enggan terlihat kecil. Sebagian orang menginginkan orang2 lain memandang ke arahnya, dan menghamburkan puja-puji dan kemeriahan tepuk tangan kepadanya yang tak lain adalah si aku yang sombong itu.
Saya diam memandang dari kejauhan menyaksikan drama hebat kehidupan ini. Betapa guyuran materi, pengetahuan, agama, menjadi berhala-berhala turunan dari pikiran itu sendiri yang dianggap menjadi Kebenaran sejati.


Melukis Tuhan










Tuhan yang sejati baru muncul ketika pikiran (manas) dan si aku (ahamkara) ini lenyap
Made Muditha:
TUHAN TIDAK MEMPUNYAI WUJUD TERTENTU

Ada seorang seniman yang telah banyak bepergian jauh dan namanya amat terkenal. Tetapi sejauh itu ia belum berhasil mendekati Krishna! Oleh karenanya, ia ingin pula mendapat pengakuan dari Krishna. Dengan tujuan ini, suatu hari ia diperkenankan bertemu dengan Krishna. Dimintanya Krishna agar tetap diam sehingga ia dapat melukisnya. Ia menyiapkan sketsanya dan mengatakan pada Krishna bahwa ia akan siap menyelesaikannya dalam seminggu. Krishna tahu ego pelukis tersebut. Setelah seminggu, pelukis ini membawa gambar yang telah selesai, tertutup dengan sehelai kain putih. Ketika ia membuka tutup lukisan itu di hadapan Krishna, pelukis itu sendiri terkejut karena tiadanya kemiripan antara Krishna dengan lukisannya. Pelukis itu amat tercengang dan minta waktu seminggu lagi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dicobanya beberapa kali tetapi hasilnya tiap kali tetap mengecewakan. Dengan amat kecewa dan patah semangat ia pergi meninggalkan kota. Dalam perjalanan ia bertemu dengan Narada yang bijaksana. Narada memberi tahu bahwa usahanya melukis Krishna adalah suatu usaha yang bodoh sekali. Tuhan tidak mempunyai wajah yang pasti dan setiap saat wajah-Nya dapat berubah. Narada menasehatkan: "Jika engkau ingin melukis Beliau, akan kuberitahukan caranya sehingga engkau dapat melukis-Nya." Narada membisikan sesuatu pada seniman tersebut. Pelukis itu kembali sambil menuruti nasehat Narada. Sekali lagi ia mendatangi Krishna sambil membawa sesuatu yang tertutup kain putih. Kali ini ia berkata, bahwa Krishna boleh saja mengubah sikap-Nya dan lukisannya akan tampak tepat seperti diri-Nya. Ketika kain itu disingkirkan, Krishna hanya melihat cermin dan cermin ini menghasilkan gambar Krishna yang tepat dan saksama. Oleh karena itu jika engkau membayangkan Tuhan seperti ini atau seperti itu, itu tidak benar. Engkau tidak dapat melukiskan Tuhan dan usahamu pasti akan gagal. Jernihkan dan bersihkan pikiranmu, isilah dengan kasih sayang dan pengabdian, itu akan memungkinkan engkau memperoleh penampakan Tuhan yang sejati.
Hudoyo Hupudio:
Terima kasih, Made, untuk cerita perumpamaannya yg bagus.

"Engkau tidak dapat melukiskan Tuhan dan usahamu pasti akan gagal. Jernihkan dan bersihkan pikiranmu, isilah dengan kasih sayang dan pengabdian, itu akan memungkinkan engkau memperoleh penampakan Tuhan yang sejati."
Benar sekali kata Narada itu, engkau tidak dapat melukiskan Tuhan dengan pikiranmu dan usahamu pasti akan gagal. Selama ada si aku (ahamkara), Tuhan yg muncul dalam perenungan hanyalah Tuhan pikiran (manas). Jadi orang yg menyembah Tuhan seperti itu, ia hanya menyembah pikirannya sendiri.
Tuhan yang sejati baru muncul ketika pikiran (manas) dan si aku (ahamkara) ini lenyap. Itulah Dharma yg abadi (Sanatana Dharma), bukan Dharma sebagai ajaran.
~ Dipetik dari komentar di status Hudoyo Hupudio, Dec 7, 2012








Rahwana dan Rama sama2 egois







Rahwana adalah Penjahat.
Rama adalah pahlawan.
Pemahaman ini sdh meluas dlm masyarakat.
Namun dalam urusan cinta, bisa saja pemahaman ini diperdebatkan.

Saya percaya bahwa manusia itu punya dua sisi (tidak ada yang sepenuhnya hitam, tidak ada yang sepenuhnya putih),
Sy ingin mencoba melihat dari sisi Rahwana sebagai pribadi yg jatuh cinta.

Dalam sebuah kisah lalu diceritakan Rahwana hanya mencintai satu wanita, istrinya.. Dewi Setyawati namanya.
Hingga kemudian sang dewi meninggal dan kemudian menitis ke dewi Sinta.
Cinta di hati Rahwana tak pernah padam, hingga akhirnya sang waktu mempertemukannya dengan Sinta, yang sayangnya sudah menjadi istri Rama, raja Ayodya, karena memenangi sayembara.

Melihat cinta sejatinya sudah menjadi milik orang lain, Rahwana punya dua pilihan: merelakannya atau merebutnya dengan taruhan apa pun, bahkan nyawa.
Dan, Rahwana memilih pilihan kedua.
Sinta pun diculiknya dan dibawa pulang ke Alengka. Selama tiga tahun disekap, Sinta diperlakukan bak ratu oleh Rahwana. Meski dia bisa memaksa atau bahkan memperkosa Sinta, Rahwana tak pernah mau melakukannya.
Rahwana tahu, cinta sejati tak butuh dipaksa.

Dia tak pernah menyentuhnya.
Dia menunggu.
Menunggu adalah hal terbaik agar sang dewi tak terluka hatinya.
Agar sang dewi mencintainya sepenuh hati. Suatu saat nanti... Walaupun itu entah kapan..
Padahal dia tahu benar bahwa titisan Dewi Setyawati itu terlahir begitu setia pada suaminya.

Setiap hari Rahwana mendatangi Sinta dengan beragam puisi.
Dia selalu minta maaf karena telah menculiknya.
Semua itu dilakukan agar sinta bersedia menjadi permaisuri, satu-satunya istri terkasih. Namun....Sinta selalu menolak.

Apa yang datang dari hati, pasti sampai ke hati. Sekejam apa pun Rahwana, ketulusannya pelan-pelan dirasakan oleh Sinta.
Selama dirinya di Alengka, Rahwana berubah menjadi baik dan murah senyum sehingga mengubah suasana kerajaan menjadi baik pula dan penuh kedamaian.
Sinta mulai tergoda tapi di sisi lain dia tak mau mengkhianati suaminya.
Namun, hingga hampir tiga tahun lamanya, kenapa Rama tak kunjung juga menyelamatkannya? Apakah suaminya sudah tak mencintainya lagi?

Dalam diam mereka saling bicara.
"Tidakkah kau juga mencintaiku Sinta? Tidakkah kau mengingatku walau sedikit saja, sebagai pria yg pernah kau cintai sampai mati"
"Aku sebenarnya juga mencintaimu. Namun aku terikat dengan Rama.. Jika kamu mencintaiku, tolong relakanlah aku dan kembalikanlah aku.."
Kata-kata Sinta ibarat mantra yang menyihir Rahwana. Sebab, selama hidupnya, hanya kata-kata itulah yang dinanti.
"Jika itu maumu, sebagai ksatria, aku akan berduel satu lawan satu dengan Rama.
Jika dia bisa mengalahkanku, maka aku akan mengembalikanmu kepadanya"

Ketika Rama datang dengan balatentara wanara plus hanoman, dengan gagah berani Rahwana menyambutnya.
“Aku mencintai Sinta, Rama! Aku akan melakukan apa pun untuknya. Aku benar-benar mencintainya, bukan sepertimu yang menikahinya hanya karena berhasil memenangkan sayembara. Semua perbuatanku yang kau sebut ‘mengacau’ sebenarnya adalah usahaku dalam rangka mendapatkan cintaku kembali"

Pertarungan pun terjadilah.
Dengan dibantu Hanoman, Rama berhasil mengalahkan Rahwana dan membunuhnya. Sinta pun kembali jadi miliknya.
Dia lari menghambur ke pelukan Rama.
Namun, sambutan Rama justru tak dia duga.. Rama curiga, jangan-jangan Sinta telah dinodai Rahwana.

Berkali-kali Sinta menjelaskan bahwa dirinya masih suci.
Rahwana tidak sekali pun pernah menyentuhnya. Tapi Rama tak juga percaya. Hingga akhirnya, Sinta nekat membuktikan kesuciannya dengan menceburkan diri ke bara api.
Karena dia masih suci, api tak bisa membunuhnya. Barulah setelah itu Rama mau menerimanya kembali.

Tinggal kemudian sukma Rahwana yang menangis sejadinya karena nestapa cinta. Kenapa takdir tidak memilihnya? Andai dia ikut perlombaan pasti Sinta menjadi miliknya, bukankah kesaktian Rama masih jauh di bawahnya.
Kenapa pula Sinta memilih pria yang tidak mempercayainya 100 persen? Sementara bagi Rahwana, Sinta ternoda atau tidak, cantik atau tidak dia tetap akan mencintainya.
------
Disudut lain yg tak terlihat.. Sinta tersedu pilu karena Rahwana sdh tak ada lagi di dunia yg ditempatinya, tak menghirup lagi udara yg dihirupnya...
Sosok yg mencintainya tanpa tapi.







Pintu rahasia - a secret door






Seorang pria di China sedang berlibur, ketika mendadak mobil yang dikendarainya mogok persis di depan kuil Shaolin.
Dia mengetok pintu kuil dan berkata: "Mobilku rusak, apa boleh aku menginap di sini semalam?"
Kepala Bhiksu menerimanya masuk dan memperbolehkan dia menginap, bahkan bhiksu2 Shaolin juga memberi dia makan dan memperbaiki mobilnya.
Malam itu, ketika akan tidur, si pria mendengar suara yang aneh... suara yang tak pernah dia dengar sebelumnya. Merdu dan menghanyutkan, seakan suara surgawi... malam itu dia tak dapat tidur karenanya.
Esoknya, dia bertanya kepada seorang bhiksu, apa suara yang didengarnya itu. Dan si bhiksu menjawab: "Kami tak bisa memberitahumu, karena kamu bukan seorang bhiksu!"
Dia memohon penjelasan berulangkali, tapi tetap ditolak.
Si pria terpaksa pergi dengan kecewa.
Bertahun-tahun kemudian, setelah tidak mampu melupakan suara itu, pria itu kembali ke kuil dan memohon lagi.

Tapu bhiksu menjawab: "Kami tak bisa memberitahumu, sebab kamu bukan seorang bhiksu."
Pria itu menjawab: "Kalau satu2nya cara untuk mengetahui apa sumber suara itu adalah menjadi bhiksu, maka tolong, jadikan aku seorang bhiksu".
Si bhiksu menjawab: "Kamu musti berkelana menjelajah bumi, dan kemudian beritahu kami ada berapa banyak batang rumput di dunia dan berapa banyak jumlah pasir di dunia. Ketika kau menemukan jawabannya, kami akan terima kamu sebagai seorang bhiksu di sini."
Si pria pun memulai pengembaraan, 20 tahun kemudian dia kembali, dengan rambut sudah memutih semuanya.
"Suhu, saya sudah tau jawabannya. Secara desain ilahi, bumi selalu dalam kondisi berubah terus menerus, hanya Tuhan yang tau jawaban dari pertanyaan yang kau tanyakan.
Semua manusia hanya bisa mengetahui tentang dirinya sendiri, dan itupun cuma bisa kalau ybs jujur, instropektif dan bersedia menyingkirkan segala kemunafikan."

Bhiksu menjawab: "Selamat, anda sekarang resmi menjadi bhiksu. Kami akan menunjukkan padamu jalan ke misteri suara suci yang kau cari."
Kemudian dia dibawa ke sebuah pintu kayu."Suaranya berasal dari balik pintu itu," kata Bhiksu sambil menyerahkan kunci.
Dia membuka pintu kayu itu, ternyata di balik pintu kayu itu ada pintu dari batu. Kembali bhiksu memberi kunci untuk pintu batu tersebut dan ketika dia membukanya, ternyata di balik pintu batu itu, ada pintu yang terbuat dari Ruby. Berturut2 setelah membuka pintu ruby, ada pintu dari jamrud, mutiara dan intan.
Terakhir dia sampai ke pintu yang terbuat dari emas. Suara surgawi yang dia cari sudah terdengar jelas.
Bhiksu menyerahkan kunci emas sambil berkata: "Ini pintu terakhir, jawaban yang kau cari ada di balik pintu ini."
Dengan tangan gemetar, si pria membuka kunci pintu emas, dan perlahan membuka pintu itu. Begitu melihat sumber suara yang dicarinya berpuluh tahun ini, pesona dari apa yang dia lihat membuatnya tak kuasa berdiri, dia jatuh berlutut.
apa yg dia lihat
sampai jatuh
berlutut
dan menangis
tersedu sedih
Tapi tentunya, saya tak bisa menceritakan apa yg dia lihat.
Karena di medsos ini semua bukan biksu.
Maaf ya....